Insan kamil

                                    Insan kamil 

insan kamil sendiri berasal dari kata al-insan yang berarti manusia dan al-kamil yang berarti sempurna. Yang di maksud dengan manusia sempurna adalah manusia yang telah di anggap sempurna dalam hidupnya apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu .

Bagi para sufi, insan kamil adalah lokus penampakan (madzhar) diri Tuhan paling sempurna, meliputi nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Allah SWT memilih manusia sebagai makhluk yang memiliki keunggulan (tafadhul) atau ahsani taqwim (ciptaan paling sempurna) menurut istilah Alquran. Disebut demikian karena di antara seluruh makhluk tuhan, manusialah yang paling siap menerima nama-nama dan sifat-sifat tuhan. 

Ibnu ‘Arabi mempunyai pengertian yaitu yang unik. manusia bisa dibilang unik karena manusia adalah makhluq satu-satunya yang didalamnya terdapat untuk mengenal Tuhan secara mutlak. Manusia sempurna juga merupakan suatu manifestasi sempurna dari Tuhan karena didasarkan pada kesadaranya. Setiap menusia sempurna dipastikan bahwa ia adalah seorang mistik menurut pengertian Ibnu ‘Arabi.

Kesempurnaan manusia yang pada hakekatnya lebih sempurna dari pada makhluk allah yang lain tercantum pada surat al isra’ ayat 70 :

{وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُ
عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا 

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Allah Swt. menyebutkan tentang penghormatan-Nya kepada Bani Adam dan kemuliaan yang diberikan-Nya kepada mereka, bahwa Dia telah menciptakan mereka dalam bentuk yang paling baik dan paling sempurna di antara makhluk lainnya.

Adapun manusia yang telah menjadi seorang insan kamil yakni nabi muhammad SAW . maka dari itu rosulullah menjadi suri tauladan bagi semua makhluk yang ada di muka bumi ini , seperti halnya yang tercantum dalam surat al ahzab ayat 21 :

  لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab:21).

Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, ayat ini adalah dasar yang paling utama dalam perintah meneladani Rasulullah Saw, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun keadaannya. Oleh karena itu, Allah Ta'ala menyuruh manusia untuk meneladani Rasulallah Saw dalam hal kesabaran, keteguhan, ribath (terikat dengan tugas, komitmen), dan kesungguh-sungguhannya.

Komentar